Balik ke LFG
LFG, Mandailing,
Gayo dan Robusta
Ini adalah kali ketiga numpang uji dengar di rumah Mr. N, setelah
uji dengar Power 180 dan uji coba Power15n, kali ini saya datang
ke rumah Mr. N untuk uji produk terbaru saya yaitu Low Frequency Generator
(LFG).
Dalam ulasan kali ini saya tidak ingin membahas bagaimana karakter
suara dari system Mr. N karena sudah saya lakukan pada uji dengar sebelumnya,
yang kali ini ingin saya bahas adalah kopi sajian Mr. N dan juga performa
LFG bagi improvement suara system Mr. N
Karena Mr. N adalah seorang penikmat kopi, maka setiap kali saya
datang ke rumah Mr. N saya selalu mendapat sajian kopi dari Mr. N. Seingat
saya sudah tiga jenis kopi yg disajikan Mr. N pada kedatangan saya, yang
pertama adalah kopi Mandailing, yg ke 2 Arabica dan yang ke
3 saya lupa apa jenisnya dan yang keempat kali ini adalah kopi racikan yg
merupakan campuran antara kopi Mandailing, Gayo dan Robusta yang diracik
menurut formula eksklusif milik Mr. N
Menurut lidah saya, kopi racikan Mr. N memiliki rasa yang mirip
dengan kopi kesukaaan saya yaitu Toraja Kalase yang memiliki rasa tidak
pahit, tidak terlalu keras, rasa yang sedikit asam namun tidak memicu
rasa mual di lambung. Kebetulan pada hari saat uji dengar ini dilakukan
keadaan cuaca agak dingin karena hujan deras, sehingga menikmati kopi racikan
Mr.N sambil mencoba LFG memberi saya sebuah kebahagian. Thank's
Mr. N kopi anda memang luar biasa.. !!!
Kopi racikan Mr. N
Mandailing + Gayo + Robusta
Pada uji dengan LFG kali ini kami mencoba LFG berdasarkan 3 parameter
yaitu :
1. Dalam hal setting level
2. Posisi penempatan LFG
3. Jenis gelombang keluaran untuk mendapat improvement
yang terbaik.
Setting level yang pertama kali kami lakukan adalah pada
level 80%, menurut Mr. N pada level ini suara terdengar begitu tertahan
atau kalau boleh meminjam istilah format audio digital bisa kami katakan
sebagai suara yang kompress. Kemudian kami coba menurunkan level secara
bertahap dan kami menemukan bahwa level yg optimum adalah sekitar 35-45%
untuk ruang dengar Mr. N yang berukuran 4x6 m2, tentu ini adalah sebuah
pengalaman baru bagi kami berdua.
Jika diterapkan pada ruangan dengan dimensi yang sama, tapi di tempat
berbeda , dengan system yang berbeda dan dengan selera mendengar musik
yang berbeda mungkin saja level yang dibutuhkan juga akan berbeda.
LFG di posisi samping
pada Level 35%
Gambar 2
Pada uji dengar berdasarkan
posisi yang berbeda, ada tiga posisi yang kami coba yaitu :
1. Posisi di sudut kiri belakang
2. Posisi tengah
3. Posisi di lantai
Ketiga posisi di atas dilihat dari sweet spot atau tempat peletekan
kursi dengar utama
Pada posisi di kiri belakang dan tengah LFG ditaruh pada ketinggian
sekitar 1.5m dari lantai. Pada posisi tengah LFG diletakkan menghadap
area antar speaker dan sweet spot.
Secara keselurahan tidak satupun posisi dimana LFG
tidak memberikan hasil yang baik, di posisi manapun LFG selalu
memberikan peningkatan pada kuallitas suara. Yang berbeda adalah tingkat
peningkatan kualitasnya, posisi tertentu memberikan lebih banyak peningkatan
dan posisi lain memberikan lebih sedikit peningkatan. Kami menemukan bahwa
penempatan LFG di posisi tengah menghadap area antara speaker dan sweet
spot adalah posisi yang menghasilkan improvement terbaik.
Pada gambar 3 berikut ini tampak LFG bersebelahan dengan produk senior
yang memberi banyak inspirasi pada saya untuk membuat LFG yaitu RR-777
dari Acoustic Revive.
LFG di posisi kiri belakang, sebelah kanan adalah RR-777
Gambar 3
Hal yang juga membuat saya bahagia
adalah saya menemukan bahwa walaupun LFG ditaruh di lantai, LFG masih
bisa memberikan improvement, karena umumnya produk sejenis LFG selalu direkomendasi
untuk ditaruh di posisi sekitar 1,5 dari lantai, hal ini membuktikan bahwa
antena choke inti besi yang digunakan pada LFG mampu membuat gelombang
pancaran LFG menjadi lebih kuat dan efisien.
LFG tetap memberikan kontribusi positif walaupun ditaruh
di lantai
Gambar 4
Setelah selesai mencoba
LFG berdasarkan penempatan, kemudian kami juga melakukan uji coba LFG
berdasarkan jenis gelombang keluaran. Pada uji coba kali ini saya melihat
bahwa Mr. N bersemangat mengonta ganti jenis gelombang keluaran,
saya kira bagi Mr.N LFG adalah sebuah mainan baru
yang menyenangkan baginya karena bisa melakukan uji coba dengan berbagai
posisi dan variasi jenis gelombang.
Pada uji coba kali ini kami hanya memutar CD dan tidak memutar
Turntable, dan kamipun berasumsi bahwa mungkin saja diperlukan setting
level dan jenis gelombang yang berbeda jika menggunakan turntable, bahkan
mungkin juga untuk lagu dengan karakter rekaman dan musik yang berbeda
akan diperlukan juga setting yang berbeda, bagi seorang Audiophille
sejati tentu saja ini adalah sebuah kondisi yg menyenangkan. Apalagi
kalau di waktu mendatang saya menemukan jenis gelombang baru yg berbeda,
maka LFG akan jadi mainan yg lebih menarik bagi seorang Audiophille sejati.
Parameter uji dengar yang paling ahir kami coba adalah mencoba
5 jenis gelombang yg disediakan oleh LFG. Kalau suatu saat anda memiliki
LFG mungkin saja anda akan memiliki penilaian positif yang berbeda, sehingga
LFG bisa membuat dunia audio menjadi seindah pelangi yang penuh dengan
warna berbeda.
Secara singkat berikut adalah kesimpulan subjektif
kami mengenai performa yang diberikan oleh LFG.
Mode 1, Schuman 7.83Hz
Mode ini adalah mode yang menurut Mr. N membuat system bersuara
paling natural, bersih, stereo image dan depht menjadi lebih luas ke
kiri kanan dan belakang
Mode 2, Sinus 7.83Hz
Kami berpendapat bahwa dengan mode ini suara vokal menjadi halus,
sehingga mungkin ccok bagi rekaman yg kasar ataupun bagi anda yg suara
vokal yang halus/mellow
Mode 3, Square 7.83Hz
Menurut Mr. N mode ini menghasilkan suara yang mirip dengan mode
1 namun karakter suara hasil improvement dengan mode ini terdengar
agak kotor.
Mode 4, Sinus 10Hz
Kami berpendapat bahwa dengan mode ini suara yg dihasilkan
terkesan agak cepat, sehingga kami berasumsi bahwa mode ini cocok bagi
yang suka mendengarkan musik klasik dengan banyak dinamika
Mode 5, Sinus 5Hz
Pada mode ini kami mendapati bahwa suara terkesan agak lambat
atau boleh dikatakan menghasilkan efek yang berlawanan dengan Mode 4
Secara keseluruhan saya melihat bahwa Mr. N paling menyukai
Mode 1 yaitu Schuman 7.83Hz
Konfigurasi system Mr. N adalah sebagai berikut :
CD Player : Ayon CD-T
DAC
: Ayon Skylla
Preamp
: Tubelover 26
Poweramp : Tubelover RS241
Speaker : Lowther
Tangal
: 16 July 2016 sekitar jam 14.00-18.00
Balik ke LFG
Balik ke Laman Utama