Contact Info
Halaman Utama
Mengganti Ribbon Apogee
Fullrange
Latar Belakang
Saya punya keyakinan bahwa setiap manusia terlahir dengan
berbagai talenta yang berbeda dan pencapaian yang terbaik akan bisa
diraihnya kalau seseorang fokus menekuni bidang yang memang menjadi keahliannya,
keserakahan untuk meraih hal hal yang bukan keahliannya, pada ahirnya
akan mendatangkan cemoohan karena kualitas pekerjaan yang tidak
baik. Selain itu keyakinan hidup yang saya anut mengajarkan saya untuk mengutamakan
kualitas dan bukan kuantitas semata mata.
Karena saya menganut filosofi berpikir seperti di atas maka
pada awalnya saya ragu untuk menerima pekerjaan mengganti ribbon
speaker Apogee Fullrange yang menjadi subjek dari tulisan ini, selama
ini saya memang hanya fokus pada bidang spesialisasi saya
yaitu membuat trafo dan power generator, dan sebagai buah dari filosofi
ini saya memang merasakan semakin hari pelanggan saya yang memesan trafo
dan power generator pada saya menjadi semakin banyak.
Memperbaiki speaker sebenarnya bukan keahlian saya, namun karena
client yang meminta saya melalukan pekerjaan ini pada waktu sebelumnya
sudah banyak berbelanja pada saya, sehingga saya tidak enak
hati untuk menolaknya, dan ahirnya saya terima juga pekerjaan ini.
Saya melihat hal ini sebagai tantangan kepada seorang profesional
untuk menjaga relasi dan keluar dari comfort zone untuk menjadi lebih
maju.
Gambar 1,
Apogee Full
Range sebelum diperbaiki
Kesan tentang Apogee
Perusahaan speaker Apogee didirikan pada tahun 1981 oleh Jason
Bloom dan Leo Spiegel, mereka adalah pensiunan engineer dari perusahaan
pembuat magnet.
Latar belakang sebagai pensiunan engineer pembuat magnet adalah
sangat memadai bagi mereka untuk membuat speaker ribbon, karena
dalam speaker Apogee banyak terdapat magnet dengan kekuatan besar yang
ditempatkan untuk berinteraksi dengan ribbon agar ribbon dapat bergetar
Dalam perjalanan hidup perusahaan Apogee banyak speaker Ribbon
berkualitas luar biasa yang mereka produksi, dan tentunya mendapatkan
pengakuan dari para audiophille sedunia.
Pertama kali saya berkesempatan mendengar speaker Apogee adalah
sekitar tahun 1990, waktu itu saya numpang dengar speaker Apogee di
tempat kos kawan saya, tidak banyak kesan yang bisa saya ingat dari
numpang dengar pada saat ini, karena saat itu saya belum punya pengalaman
mendengar system high end. Kesan yang ada pada saat itu adalah tentang
kawan saya yang sudah sangat makmur sehingga pada masa kuliah saja sudah
bisa membeli speaker high end seperti Apogee.
Perusahaan Apogee sudah tutup pada tahun 1999 dan kini hanya tingal
kenangan, walaupun sudah tutup masih banyak produk bekas dari Apogee
yang tetap disimpan oleh penggemarnya, karena kualitas suara yang menurut
mereka sangat sulit ditandingi oleh speaker masa kini.
Selama berproduksi ada banyak type speaker yang diproduksi oleh Apogee
seperti misalnya type Duetta, Diva, Scintilla, dll
Type speaker Apogee yang ribbonnya saya ganti dalam pekerjaan
ini Apogee Full Range, ini adalah speaker ribbon 3-way.
Cara Kerja Speaker Ribbon
Prinsip dasar cara kerja speaker ribbon pada dasarnya mirip
dengan speaker yang menggunakan coil, pada speaker yang menggunakan
coil, membran adalah juga satu kesatuan dengan coil, ketika gaya hasil
interaksi antara medan magnet dan arus listrik menggerakan coil maka
membran juga bergerak.
Pada speaker ribbon arus listrik mengalir melalui ribbon dan
gaya hasil interaksi antara medan magnet dengan arus listrik langsung
bekerja pada ribbon sehingga membuat ribbon bergerak. Pada gambar di bawah
ini anda dapat melihat gambaran penjelasan cara kerja speaker ribbon.
Gambar 2
Secara matematis prinsip kerja ribbon speaker bisa ditulis
dengan persamaan berikut yaitu :
F = B x I x sin Q ( dibaca theta)
Yang kalau diterjemahakan dalam kalimat adalah sbb : Gaya yang
dialami oleh sebuah penghantar bermuatan listrik adalah perkalian vektor
antara induksi magnet (B) dengan arus (I) yang mengalir pada
penghantar tersebut dan dengan sinus dari sudut (theta) antara arah
induksi magnet dan arus listrik.
Dalam prakteknya sudut antara medan magnet dan arus listrik
selalu dibuat 90 derajat, hal ini bertujuan agar didapat gaya yang
maksimal, karena sinus 90 adalah sama dengan 1. Arus listrik yang mengalir
pada ribbon berasal dari power amplifier dan medan magnet berasal dari magnet
permanen yang diletakkan dalam speaker.
Impedansi Ribbon Speaker dan Power Amplifier
Hal yang paling menarik yang saya temukan dari aktifitas ini
adalah resistansi DC dari masing masing ribbon adalah sangat rendah.
Berdasarkan pengukuran yang saya lakukan resistansi DC dari masing masing
ribbon pada speaker ini adalah sbb :
Resistansi Ribbon Tweeter = 0.4 ohm
Resistansi Ribbon Mid = 0.2 ohm
Resistansi Ribbon Bass = 0 ohm
Khusus untuk
ribbon bass, saya menduga impedansinya tidak sampai nol, hasil nol
saya dapat karena multimeter yang saya gunakan memiliki resolusi terendah
sebesar 0.1 ohm. Nilai aktual dari resistansi ribbon bass mungkin saja
dalam order puluhan miliohm, sehingga multimeter saya tidak bisa mengukurnya.
Angka angka dari pengukuran di atas memang membuat saya tercengang,
sehingga terbayang dalam pikiran saya andaikan speaker ini di drive
oleh amplifier abal abal, mungkin belum lima menit amplifier tersebut
sudah akan berasap alias langsung jebol. Berdasarkan informasi dari pabrik
impedansi dari speaker ini memang bisa turun sampai 1 ohm.
Karena nilai impedansi yang bisa turun sampai serendah 1 ohm,
maka tidak ada amplifier tabung yang bisa mendrive speaker ini.
Kalaupun ada amplifier solid state yang bisa mendrive speaker
ini tentunya adalah amplifier yang memang di rancang dengan sangat
baik.
Membeli ribbon dari luar negeri
Tantangan pertama yang harus saya lakukan adalah membeli ribbon
dari luar negeri alias impor spare parts. Pengalaman mengimpor parts
dari luar negeri kali ini adalah yang benar benar pertama kali saya
lakukan seumur hidup saya., hal ini saya lakukan karena saya tidak bisa
mendapatkan ribbon Apogee ini di dalam negeri dan saya juga tidak bisa
membuatnya sendiri.
Selama ini disaat saya membutuhkan parts saya selalu membeli
di dalam negeri dan mengoptimalisasi part tersebut sebisa mungkin
dengan kemampuan yang saya miliki.
Begitu pula dengan skema untuk produk saya ataupun yang saya buat
untuk keperluan sendiri, dimana saya tidak mau asal asalan download
skema rancangan orang lain.
Prinsip untuk tidak impor berlebihan saya pegang karena menurut
saya impor berlebihan adalah akar dari kebodohan dan kemiskinan, dan
hal ini sudah terjadi pada bangsa kita,
Ada sangat banyak hal yang bisa dijadikan contoh untuk menjelaskan
bahaya mentalitas impor berlebih, namun ada 2 contoh yang mungkin
sangat mudah untuk diterima oleh banyak orang yaitu mengenai minyak
bumi dan TKI (Tenaga Kerja Indonesia)
Negara kita sebenarnya adalah negara yang kaya akan berbagai sumber
daya alam termasuk minyak bumi, namun sangat ironis pada masa kini kita
malah harus mengimpor minyak bumi dan tidak bisa menikmati keuntungan
dari kenaikan harga minyak bumi di dunia. Dan hari hari belakangan
ini juga banyak diantara kita yang was was menantikan jadi atau tidaknya
pemerintah menaikkan harga BBM karena kecenderung menaiknya harga minyak
mentah di luar negeri yang membuat beban subsidi pemerintah menjadi lebih
besar, hal seperti ini sebenarnya tidak seharusnya terjadi
pada bangsa yang kaya sumber daya minyak seperti kita.
Hal ini sampai terjadi karena bangsa kita tidak mau mengembangkan
kepintaran dalam mengolah sumber daya alam, melainkan lebih suka mengimpor
kontraktor asing dan dengan mudah minta bagi hasil, sehingga akibatnya
kalau tidak kekurangan kita tidak bisa menikmati secara maksimal potensi
sumber daya alam kita.
Kalau bangsa kita lebih menghargai produk dalam negeri daripada
produk impor, maka sudah pasti industri dalam negeri kita berkembang
dan bisa menyerap banyak lapangan kerja. Kalau sudah banyak tersedia lapangan
kerja tentunya saudara saudari kita tidak perlu bekerja di luar negeri
sebagai TKI dan dianiyaya di negara orang.
Hari hari belakangan ini mentalitas impor sudah semakin parah
menggerogoti bukan saja mental melainkan juga perekonomian bangsa,
sebagai contoh garam dapur saja harus diimpor juga, padahal negara kita
sesungguhnya adalah negara maritim.
Proses Penggantian Ribbon Apogee Full Range
* Peletakan Speakar pada meja datar
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses penggantian ribbon
speaker Apogee adalah meletakkan speaker ini dalam meja datar dan memisahkan
modul mid tweeter dengan modul woofer. Modul mid tweeter berada dalam
satu sasis sedangkan modul woofer terpisah dalam sasis lainnya.
Langkah pertama ini sangatlah menguras tenaga, karena berat dari
speaker ini saya perkirakan sekitar 150kg, diperlukan bantuan dari 4
orang untuk melakukan pemindahan speaker ini.
Gambar
3,
Meletakkan Speaker Pada Meja Datar
* Melepas Ribbon dari speaker
Setelah diletakkan pada meja datar, satu persatu ribbon dilepas
dari speaker, langkah ini adalah langkat termudah dalam proses penggantian
ribbon speaker ini.
Gambar
4,
Melepas Ribbon
* Memasang Ribbon Mid dan Tweeter
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam
proses pergantian ribbon adalah meletakkan ribbon dalam cooper bar penjepit.
Cooper bar ini memiliki dua buah baut yang harus dikencangkan untuk
bisa menjepit ribbon midrange. Setelah ribbon terjepit dengan baik,
maka kelebihan panjang ribbon boleh dipotong agar panjangnya tidak berlebihan,
hal ini harus dilakukan karena ribbon ini terhubung dengan output dari
power amplifier, dan kalau sampai terhubung ke bagian yang tidak seharusnya
bisa mengakibatkan short circuit pada power amplifier.
Gambar 5,
Ribbon
Midrange dijepit pada cooper bar
Setelah ribbon midrange terpasang maka gaya tarikan pada
ribbon ini harus dikalibrasi untuk mendapatkan gaya tarikan yang
optimum dan bisa menghasilkan suara yang terbaik. Proses kalibrasi gaya
tarikan ribbon ini dilakukan dengan menempelkan tabung berisi air yang mewakili
gaya tarik tertentu pada ujung lain dari ribbon., proses ini bisa dilihat
pada gambar 6 berikut .
Gambar 6
Kalibrasi Gaya Tarikan Ribbon
Setelah kalibrasi gaya tarikan selesai dilakukan maka, ribbon bisa
dipotong untuk mendapatkan panjang optimal.
Prosedur untuk mengganti ribbon tweeter sama persis dengan prosedur
penggantian ribbon midrange, hanya ribbonnya saja yang berbeda.
Dan setelah penggantian ribbon tweeter selesai dilakukan, maka
modul midrange tweeter disatukan kembali dengan modul woofer seperti
semula.
Magnetisasi Tool
Set
Ada
sebuah hal menarik yang saya temukan dalam proses pekerjaaan ini,
yaitu beberapa tool seperti obeng, tang dan allen key yang saya bawa menjadi
bersifat magnetik
hanya karena ditaruh berdekatan dengan magnet dari speaker Apogee.
Perkerjaan ini saya lakukan pada bulan April 2011 dan saat itu tool yang
saya gunakan sudah bersifat magnetik, seingat saya sampai dalam
waktu 4 bulan kemudian yaitu sekitar Agustus 2011, tool tersebut masih memiliki
sifat magnetik.
Berawal dari sebuah keraguan pada ahirnya saya merasa enjoy juga
menikmati pekerjaan ini, karena saya bisa mendapat sebuah pengalaman baru
dengan speaker yang sudah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu speaker
terbaik sepanjang masa.
Artikel ini bisa dilihat pada link http://www.sap.or.id/Mengganti_Ribbon_Apogee_Fullrange.html