Laman Utama
Setiap kali saya mengambil fuse baru untuk digunakan saya selalu melakukan
cek terlebih dahulu apakah fuse baru ini dalam kondisi baik atau tidak,
dengan menggunakan multimeter digital. Saya selalu menemukan bahwa fuse
memiliki nilai resistansi tertentu, bergantung pada kualitas dan rating
ampere nya. Awalnya saya menganggap bahwa adanya resistansi pada fuse adalah
sesuatu yg wajar wajar saja.
Namun lama kelamaan saya menyadari bahwa fuse seharusnya memiliki nilai
resistansi yang minimal atau zero jika memungkinkan, karena jika fuse memiliki
nilai resistansi tertentu maka akan ada drop tegangan pada fuse ketika dilewati
arus listrik dan menimbulkan panas. Pada saat yang sama saya juga
menyadari adalah tidak mungkin fuse memiliki nilai zero karena fuse dirancang
untuk putus ketika ada aliran arus listrik yg melebihi rating yg diperbolehkan
mengalir pada fuse ybs. Untuk bisa putus ketika dialiri arus yg melebihi
nilai rating nya maka diameter konduktor pada fuse tidak bisa dibuat besar,
tapi harus dibuat kecil sampai kira2 sebesar rambut. Jika diameter konduktor
fuse dibuat besar maka fuse tidak akan putus ketika dilewati arus maksimum
yg boleh masuk pada rangkaian yg hendak di protect oleh fuse ybs.
Wacana di atas berkembang dalam pemikiran saya dan ahirnya mendorong saya
untuk melakukan pengukuran resistansi fuse yang saya tuangkan dalam tulisan
ini.
Dalam bidang audio fuse memang sesuatu yg bisa menggangu kualitas suara.
Tapi peranannya dibutuhkan untuk safety.
Ketika dialiri oleh arus listrik pada fuse terjadi drop tegangan yg disebabkan
karena adanya resistansi pada fuse dan besarnya drop tegangan ini adalah
berbeda beda pada tiap fuse, bergantung pada nilai dan kualitas dari fuse
ybs. Pengukuran yg saya lakukan ini adalah untuk mengetahui berapa besar
resistansi fuse dengan cara mengukur berapa besar drop tegangan yg terjadi
pada fuse ketika dialiri arus listrik, dan saya menggunakan stok fuse seadanya
yg saya miliki. Makin besar resistansi fuse akan semakin berdampak
buruk bagi kualitas suara. Pengukuran ini hanya mengukur resistansi
dari fuse, ketika bekerja, antara fuse dan fuse holder dimana fuse
dipasang juga terjadi drop tegangan.
Ketika anda membaca tulisan ini mungkin terlintas pada pikiran anda mengapa
untuk mengukur resistansi fuse tidak langsung saja menggunakan ohmmeter
pada multimeter tanpa harus repot2 mengalirkan arus pada fuse yg hendak
diukur. Ketika fuse dialiri arus listrik maka fuse akan mengalami peningkatan
temperature karena adanya resistansi pada fuse tsb, kenaikan temperature
pada fuse juga akan diikuti oleh kenaikan resistansi pada fuse dan pada
kondisi inilah kita bisa mengukur resistansi fuse sesungguhnya pada
ketika fuse tsb. dipekerjakan. Jika hanya menggunakan ohmmeter pada multitester
tidak akan ada kenaikan temperature pada fuse yg memungkinkan bagi kita
untuk menemukan nilai aktual pada fuse ketika sedang bekerja.
Secara teknis, pengukuran ini membuktikan bahwa mengganti fuse dengan yg
berkualitas baik akan lebih bermanfaat daripada mengganti power cord.
Atas dasar pengalaman ini saya juga berasumsi bahwa mengganti induktor
dan kapasitor pada crossover speaker pasif dengan yg nilainya sama namun
kualitasnya lebih baik, akan jauh lebih banyak meningkatkan kualitas suara
daripada hanya mengganti kabel speaker dari power amp menuju speaker.
Untuk keperluan pengukuran resistansi fuse ini saya membuat khusus trafo
ukur dengan tap 1,2 dan 3V dengan rating arus 5A dan bisa diparalel untuk
arus mencapai 10A.
Untuk membantu membayangkan dampak dari adanya resistansi fuse, saya menggunakan
kabel listrik Furutech Alpha 3 yg memiliki resistansi 5.2 miliohm/meter sebagai
kabel pembanding. Dalam tabel hasil pengukuran saya mencantumkan berapa equivalent
panjang kabel yg seolah olah ditambahkan untuk sejumlah resistansi yg
terukur pada fuse
Skema pengukuran fuse dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Skema Pengukuran
Resistansi fuse
Fuse Under Test
R Load
Mengukur tengan drop
pada Fuse
Untuk setiap fuse yg diukur saya mengalirkan arus kira2 sebesa 30-50% dari
rating fuse ybs. Jika terlalu kecil maka fuse tidak akan mengalami kenaikan
temperatur yg memadai untuk bisa diukur resistansi aktualnya saat bekerja.
Jika arus nya terlalu besar fuse bisa putus sebelum diukur.
Untuk menentukan berapa arus yg ingin dialirkan saya menggunakan RLoad yg
ditempatkan antara trafo dan fuse.
Tabel hasil pengukuran