www.SAP.or.id

Laman Utama


Ngukur Resistansi Fuse

All

Setiap kali saya mengambil fuse baru untuk digunakan saya selalu melakukan cek terlebih dahulu apakah fuse baru ini dalam kondisi baik atau tidak, dengan menggunakan multimeter digital. Saya selalu menemukan bahwa fuse memiliki nilai resistansi tertentu, bergantung pada kualitas dan rating ampere nya. Awalnya saya menganggap bahwa adanya resistansi pada fuse adalah sesuatu yg wajar wajar saja.
Namun lama kelamaan saya menyadari bahwa fuse seharusnya memiliki nilai resistansi yang minimal atau zero jika memungkinkan, karena jika fuse memiliki nilai resistansi tertentu maka akan ada drop tegangan pada fuse ketika dilewati arus listrik dan menimbulkan panas.  Pada saat yang sama saya juga menyadari adalah tidak mungkin fuse memiliki nilai zero karena fuse dirancang untuk putus ketika ada aliran arus listrik yg melebihi rating yg diperbolehkan mengalir pada fuse ybs. Untuk bisa putus ketika dialiri arus yg melebihi nilai rating nya maka diameter konduktor pada fuse tidak bisa dibuat besar, tapi harus dibuat kecil sampai kira2 sebesar rambut. Jika diameter konduktor fuse dibuat besar maka fuse tidak akan putus ketika dilewati arus maksimum yg boleh masuk pada rangkaian yg hendak di protect oleh fuse ybs.
Wacana di atas berkembang dalam pemikiran saya dan ahirnya mendorong saya untuk melakukan pengukuran resistansi fuse yang saya tuangkan dalam tulisan ini.

Dalam bidang audio fuse memang sesuatu yg bisa menggangu kualitas suara. Tapi peranannya dibutuhkan untuk safety.
Ketika dialiri oleh arus listrik pada fuse terjadi drop tegangan yg disebabkan karena adanya resistansi pada fuse dan besarnya drop tegangan ini adalah berbeda beda pada tiap fuse, bergantung pada nilai dan kualitas dari fuse ybs. Pengukuran yg saya lakukan ini adalah untuk mengetahui berapa besar resistansi fuse dengan cara mengukur berapa besar drop tegangan yg terjadi pada fuse ketika dialiri arus listrik, dan saya menggunakan stok fuse seadanya yg saya miliki.  Makin besar resistansi fuse akan semakin berdampak buruk bagi kualitas suara.  Pengukuran ini hanya mengukur resistansi dari fuse, ketika bekerja, antara  fuse dan fuse holder dimana fuse dipasang juga terjadi drop tegangan.

Ketika anda membaca tulisan ini mungkin terlintas pada pikiran anda mengapa untuk mengukur resistansi fuse tidak langsung saja menggunakan ohmmeter pada multimeter tanpa harus repot2 mengalirkan arus pada fuse yg hendak diukur. Ketika fuse dialiri arus listrik maka fuse akan mengalami peningkatan temperature karena adanya resistansi pada fuse tsb,  kenaikan temperature pada fuse juga akan diikuti oleh kenaikan resistansi pada fuse dan pada kondisi inilah kita bisa mengukur resistansi fuse sesungguhnya pada  ketika fuse tsb. dipekerjakan. Jika hanya menggunakan ohmmeter pada multitester  tidak akan ada kenaikan temperature pada fuse yg memungkinkan bagi kita untuk menemukan nilai aktual pada fuse ketika sedang bekerja.

Secara teknis, pengukuran ini membuktikan bahwa mengganti fuse dengan yg berkualitas baik akan lebih bermanfaat daripada mengganti power cord.
Atas dasar pengalaman ini saya juga berasumsi bahwa mengganti induktor dan kapasitor pada crossover speaker pasif dengan yg nilainya sama namun kualitasnya lebih baik, akan jauh lebih banyak meningkatkan kualitas suara daripada hanya mengganti kabel speaker dari power amp menuju speaker.

Untuk keperluan pengukuran resistansi fuse ini saya membuat khusus trafo ukur dengan tap 1,2 dan 3V dengan rating arus 5A dan bisa diparalel untuk arus mencapai 10A.
Untuk membantu membayangkan dampak dari adanya resistansi fuse, saya menggunakan kabel listrik Furutech Alpha 3 yg memiliki resistansi 5.2 miliohm/meter sebagai kabel pembanding. Dalam tabel hasil pengukuran saya mencantumkan berapa equivalent panjang kabel yg seolah olah ditambahkan untuk sejumlah resistansi  yg terukur pada fuse


Trafo


Skema pengukuran fuse dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Skema
Skema  Pengukuran Resistansi fuse




Fuse Under Test
Fuse Under Test


R Load
R Load



Vdrop
Mengukur tengan drop pada Fuse


Untuk setiap fuse yg diukur saya mengalirkan arus kira2 sebesa 30-50% dari rating fuse ybs. Jika terlalu kecil maka fuse tidak akan mengalami  kenaikan temperatur yg memadai untuk bisa diukur resistansi aktualnya saat bekerja. Jika arus nya terlalu besar fuse bisa putus sebelum diukur.
Untuk menentukan berapa arus yg ingin dialirkan saya menggunakan RLoad yg ditempatkan antara trafo dan fuse.


Tabel hasil pengukuran
table