2. Yang kedua pada tahun 2005, waktu itu saya membuat
hybrid phono preamp, 2gain stage, stage pertama menggunakan
JFET dan stage kedua menggunakan tabung 12AX7
dengan pasive non split RIAA network
3. Yang ketiga pada tahun 2007, waktu itu saya membuat
solid state phono preamp dengan pasive non split RIAA network
4. Yang keempat tahun 2015 adalah proyek ini,
saya berkesempatan membuat phono stage full solid state
dengan pasive split RIAA network
1. Phono preamp bukanlah penguat linear seperti halnya
preamp ataupun power amp yang memiliki respon frekuensi yang flat,
akan tetapi phono preamp harus memiliki respon frekuensi yang
mengikuti kurva respon frekuensi playback RIAA yang tidak flat
akan tetapi memiliki pola tertentu seperti terlihat pada gambar berikut
di bawah ini
Untuk menghasilkan respon frekuensi yang
akurat maka diperlukan penguat sinyal yang memiliki impedansi output
dan input yang linier pada seluruh spektrum audio dan juga
stabil
jika dioperasikan dalam waktu
yang lama. Dalam
hal linieritas dan stabilitas impedansi output dan input ,penguat
tabung kalah bagus kalau dibandingkan dengan penguat transistor,
2. Rangkaian phono preamp harus mampu
menyediakan nilai penguatan/gain yang besar
Phono preamp setidaknya harus menyediakan
gain sebesar 1000x (60db) untuk catridge Moving
Magnet (MC) dan gain sebesar 10000x (80db) untuk catridge Moving
coil (MC)
Nilai gain tsb diatas adalah nilai
gain yang besar dalam aplikasi rangkaian audio, setahu saya
tidak ada aplikasi lain dalam audio yg menuntut gain sampai sebesar
ini, aplikasi audio
lain yg membutuhkan gain besar adalah
microphone preamp, namun hanya sekitar 1000x tidak perlu sampai
10000x
Jika menggunakan rangkaian
solid state maka untuk mencapai gain yg sama dibutuhkan lebih
sedikit transistor sedangkan kalau menggunakan tabung, maka
akan diperlukan lebih
banyak tabung untuk mencapai gain yg
sama. Padahal makin banyak komponen penguat yg dilalui oleh
sinyal musik makan akan semakin besar distorsi yg akan dihasilkan
oleh
rangkaian phono preamp secara keseluruhan
3. Dampak dari keharusan menghasilkan
gain tinggi adalah ikut diperkuatnya noise yang ada di dalam
rangkaian phono stage sehingga kemudian muncul dalam level yang
lebih besar pada
output dari phono preamp, secara
alami transistor memiliki noise yang lebih rendah daripada
tabung.
Setelah membaca 3 alasan yang saya uraikan di atas
mungkin anda akan mengira saya adalah seorang yang sangat
tidak menyukai amplifier tabung, jika memang anda punya penilaian
ini, saya ingin membantahnya, terus terang ada kalanya saya lebih
suka amplifier tabung, dan pada dasarnya saya juga memiliki kemampuan
merancang amplifier tabung, namun sayangnya phono preamp adalah
area dimana amplfier tabung tidak bisa kompetitif terhadap amplifier
transistor.
Beruntung sekali rekan yang meminta saya membuat
phono stage ini bekerja di perusahaan penerbangan asing, sehingga
tidaklah sulit baginya untuk menyediakan aluminium grade pesawat
terbang untuk keperluan proyek ini.
Diferensiasi No 2
Diferensiasi kedua yang saya lakukan pada rancangan phono
stage ini adalah penggunaan teknik regeneration untuk mendaur ulang
listrik 50Hz kotor dari PLN menjadi listrik dengan frekuensi
400Hz yg sangt bersih, sama seperti frekuensi yang digunakan dalam
system kelistrikan di pesawat terbang,.
Dengan menggunakan listrik AC berfrekuensi 400Hz maka ukuran
trafo daya dalam pesawat terbang bisa diperkecil, dan juga dengan
menaikkan frekuensi ke 400Hz daripada di 50Hz, maka medan magnet
dalam trafo yg digunakan dalam pesawat terbang bisa diperkecil sehingga
tidak menggangu peralatan navigasi dalam pesawat terban
Kaitan penggunaan frekuensi 400Hz dalam proyek phono
preamp ini adalah rangkaian power supply dalam proyek phono preamp
ini bisa bekerja lebih mudah dalam meredam noise yang dihasilkan
oleh konversi AC DC, dan juga proses pengisian listrik dalam kapasitor
catu daya bisa lebih cepat, karena kalau menggunakan listrik langsung
dari PLN maka pengisian hanya bisa dilakukan sebanyak 50 kali dalam
waktu 1 detik yg sesuai dengan frekuensi 50Hz dari listrik PLN, karena
Hz adalah satuan untuk jumlah getaran per detik, maka 50Hz berarti
50 getaran perdetik atau 50 kali pengisian dalam waktu 1 detik.
Difrensiasi ketiga yg saya inject dalam proyek phono stage
ini adalah penggunaan osilator sinus yang sangat
stabil.
Uji Dengar Phono Preamp
1. Dengar REGA
RP1
2. Dengan Technic SP10
3. Dengar
Clear Audio Master Solution
Balik Ke Laman utama