Power 90
Output Transformerless Linear Power Generator
(tidak diproduksi lagi)
Latar Belakang
Sebuah rangkaian amplfier yang sederhana dimana
hanya sedikit komponen yang dilewati oleh sinyal musik dalam perjalanan sinyal
musik dari terminal input menuju terminal output, akan tetapi didukung
oleh power supply yang berkualitas baik, pasti akan berbunyi lebih baik daripada
sebuah rangkaian amplfier yang kompleks dimana sinyal musik melewati banyak
komponen, akan tetapi didukung oleh power supply yang asal-asalan.
Power Supply adalah adalah awal dari segalanya, peralatan audio bisa bekerja
karena ada supply listrik dari power supply, demikian pula dengan kualitas
suara dari suatu rangkaian amplfier, bagus atau tidaknya kualitas suara dari
sebuah amplifier terutama ditentukan oleh kualitas power supply yang digunakannya.
Kalau diekspresikan dengan persentasi angka, maka kontribusi power supply
dalam menentukan kualitas dari sebuah amplifier bisa saja melebihi angka
70%, dari seluruh faktor faktor yang menentukan kualitas amplifier seperti
misalnya konfigurasi rangkaian, negatif feedback, kualitas komponen,
dll. Sehingga kalau anda melakukan cara yang tepat untuk memperbaiki
kualitas listrik yang disupply ke peralatan anda maka, kontribusinya bisa
sangat besar dibandingkan kalau anda melakukan perbaikan system anda dengan
cara yang cenderung bersifat spekulatif seperti ; mengganti power
cord, power distributor, cable interconnect, cable speaker, memakai platform,
dll
Pemikiran di atas adalah hal hal yang memotivasi saya untuk mengembangkan
produk Power Generator seperti Power 15 untuk aplikasi turntable dan juga
Power 90 untuk peralatan front end.
Power 90 menghasilkan tegangan listrik 220V yang berbentuk sinus murni yang
sangat bersih dan juga memiliki impedansi keluaran rendah, Power 90 dapat
membantu peralatan audio anda untuk mendapatkan listrik berkualitas baik,
sebagai suatu cara untuk meningkatkan kinerja dari peralatan audio yang anda
miliki dari sisi power supply.
Aplikasi
Power 90 dapat mengeluarkan daya listrik
secara kontinu sebesar 90 watt, dengan tegangan masukan dari PLN yang bervariasi
diantara 200V sampai 230V. Target aplikasi dari Power 90 adalah untuk pemakaian
pada front end, seperti CD Player, DVD Player, DAC, Surround Processor, Preamplifier,
X-Over Active, atau aplikasi lain selama total daya yang dibutuhkan
tidak melebihi 90 watt.
Bagi anda yang berkecimpung di bidang studio rekaman,
barangkali Power 90 juga bisa digunakan untuk peralatan seperti
Mixer, Microphone preamp, Hard Disc recorder, Digital Audio Workstation
dll.
Begitu juga bagi anda yang berkecimpung di bidang Fotografi, barangkali
Power 90 bisa membantu scanner anda untuk agar bisa menampilkan gambar yang
lebih akurat, dengan memberikan supply listrik bersih pada lampu scanner
anda.
P0WER 90 Vs Power Cord & Power Distributor
Dari pengamatan saya selama bekerja di Ultimate Audio, mengganti
Power Cord dan Power Distributor adalah cara yang paling sering dipilih oleh
Audiophille untuk memperbaiki kualitas suara dari systemnya, karena
cara seperti ini memang paling mudah dan juga kalau pada ahirnya cara
ini gagal, Power Cord atau Power Distributor yang tidak terpakai dapat digunakan
untuk keperluan lain atau dapat juga dijual lagi melalui pedagang barang second.
Akan tetapi kalaupun berhasil, perbaikan yang bisa didapat dari memperbaiki
system dengan mengganti Power Cord dan Power Distributor adalah sangat minimal,
apalagi kalau diukur dari harga Power Cord dan Power Distributor yang
harus dibeli.
Power Cord dan Power Distributor adalah peralatan listrik pasif yang tidak
dapat berbuat banyak dalam membantu meningkatkan kualitas listrik yang
disupply ke peralatan audio.
Yang bisa dilakukan oleh Power Cord dan Power Distributor adalah melakukan
penyaringan noise pada listrik PLN yang akan disupply ke peralatan Audio.
Proses penyaringan ini umumnya dilakukan dengan memakai komponen listrik pasif
seperti resistor, inductor dan kapasitor yang berfungsi sebagai filter pasif.
Dalam proses penyaringan listrik secara pasif tsb, agar bisa didapat hasil
yang maksimal maka impedansi dari rangkaian filter yang ada pada power
cord/distributor haruslah benar benar matching dengan impedansi beban
yang akan disambungkan pada rangkaian filter tersebut.
Crosover dan Speaker adalah dua hal yang dapat digunakan untuk memahami
hubungan antara filter pada power
cord/ distributor dengan beban yang akan dihubungkan dengannya. Sebuah
crossover pada system speaker yang sudah dirancang untuk speaker tertentu
dengan impedansi tertentu, tentunya tidak akan bisa bekerja dengan baik
kalau dihubungkan dengan speaker type lain yang impedansinya berbeda.
Cobalah anda bayangkan jika seandainya anda memiliki speaker merek
Dynaudio yang juga menggunakan driver Dynaudio, kemudian anda ganti drivernya
dengan driver merek JM Lab, apakah yang akan terjadi ? Pasti suaranya menjadi
tidak karuan, karena Crossover dari Dynaudio tsb sudah dirancang untuk
driver Dynaudio juga, sehingga tidak akan matching kalau driver dari speaker
tersebut diganti dengan merek lain yang impedansinya berbeda. Hal serupa juga
akan terjadi kalau anda memiliki Speaker JM Lab yang menggunakan driver JM
Lab, anda ganti drivernya dengan driver dari Dynaudio.
Begitu pula dengan filter yang ada pada Power Cord/Distributor, sesungguhnya
filter ini hanya bisa bekerja maksimal pada nilai beban tertentu, yang menjadi
masalah adalah bagaimanakah kita melakukan proses matching antara filter
tersebut dengan beban yang akan dihubungkan padannya, hal ini dikarenakan
daya yang dibutuhkan oleh setiap peralatan audio baik CD Player, DAC, Preamplifier,
Processor maupun Power Amplifier adalah berbeda beda untuk setiap merek dan
tipe yang berbeda, sehingga sangatlah sulit untuk mencocokan daya yang diperlukan
oleh peralatan audio dengan impedansi kerja dari filter pada Power Cord/Distributor.
Selain itu Power Cord/Distributor memberikan impedansi tambahan dari
listrik PLN, jika dilihat dari peralatan audio, efek dari penambahan
impedansi ini adalah berkurangya detail dan karakter dinamik dari peralatan,
banyak pula yang rekan audiophille yang memakai istilah seperti ; suara
menjadi lambat, loyo, kurang detail, tidak ada separasi, tidak dinamik, dan
sebutan sebutan lainnya untuk mendeskripsikan keadaan tsb.
Power 90 bekerja dengan cara berbeda dengan filter karena pada Power
90 terjadi proses power regeneration yang menghasilkan gelombang listrik baru
yang berbentuk gelombang sinus murni, dan juga karena Power 90 tidak
menggunakan step up transformer maka impedansi keluaran dari Power 90 menjadi
sangat rendah. Semakin rendah impedansi keluaran berarti juga suara
menjadi lebih detail, separasi menjadi makin baik, karakter dinamik semakin
gesit, dll.
Power 90 dapat dihubungkan dengan CD Player, DAC, Preamp atau Processor
tanpa harus memperhitungkan matching tidaknya impedansi, selama total daya
dari peralatan tersebut tidak melebihi 90 watt.
Spesifikasi
Daya Output
: 90 watt Continuous, Resistance Load
Frekuensi Keluaran : 50Hz, 60 Hz, atau frekuensi lain
sesuai permintaan
Dimensi
: 36 x 20 x 17 cm ( panjang x
lebar x tinggi)
Berat
: 8.8 kg
Total Outlet :
2 buah, US or Euro
Accesories
: Power Cord
Artikel Referensi
Power Quality for High end Audio
Listening Test
1. Power 90, Marantz
DV-12S2, ADCOM GFP-715, Lumen White, Meridian G57, Etc
2. Power 90, dCS P8i, FM
Acoustic 255, Kharma, Etc
3. Power 90, Wadia 861SE, BAT,
Verity Audio, Etc
4. Power 90, Wadia 302, Primaluna
Etc
5. Power 90, Orpheuslab,
Primaluna Prolog 1, Etc
6. Power 90, YBA Lecteur
CD, Primaluna Prolog 1, Etc
7. Power 90, Meridian
G08, Meridian G02, Etc
8. Power 90, Meridian G91,
G57, Etc
9. Power 90, Meridian G68,
Pioneer DVS-969, Etc
10. Power 90, Lindemann 820,
etc
Kembali ke Halaman utama