Pengujian kali ini saya lakukan tanggal 11 Agustus 2008, di rumah rekan
saya Mr. G seorang DIYer yang menurut saya punya taste bagus, pendengaran
bagus dan juga hard & fast learner. Saya juga amat berbahagia saat itu
karena saya bisa menemukan bahwa Power 500 bisa bekerja sama dengan sangat
baik dengan produk sahabat saya yaitu Tubelover buatan Mas Arif Wicaksono.
Selain itu ada pengalaman baru yang saya dapat dalam hal memilih tabung
DHT untuk tujuan membuat single ended power amp, jika menginginkan
kontras dinamik dan tonal balance, tabung 2A3 adalah pilihan yang
cocok, sedangkan jika menginginkan mid & vocal yang warm serta
upper mid & trebel yang "licin" , tabung 300B adalah pilihan yang cocok.
Menurut pendengaran saya pribadi, kerjasama antara Power 2A3 buatan
Mr. G, Tubelover 26, Tubelover300B, dan Power 500 mampu menghasilkan
sebuah system yang memiliki keunggulan dalam hal sbb :
1. Dimensional, system Mr. G menampilkan dimensi suara yang luas
sebagai perpaduan stereo image dan depht
yang akurat.
2. Image Vocal terdengar sangat mapan di tengah apitan kedua speaker.
3. Respon bass yang cukup rendah dibandingkan dengan respon bass yang
biasa saya dengar dari kebanyakan
power amplifier single ended.
4. Suara terdengar halus dan mulus, tidak terdengar ada spektrum tertentu
yang kasar/harsh.
Saya memperkirakan biaya yang di keluarkan Mr. G dalam membangun systemnya
ini adalah sekitar Rp30 juta.
Pada kesempatan lain, saya juga pernah mendengar suara dari produk single
ended monoblok 300B impor dari UK yang harganya bisa mencapai USD
22.000,-/pair, namun kalau bicara kualitas, produk impor tersebut sangat
memprihatinkan kalau dibandingkan system milik Mr, Gini.
Konfigurasi System
DVD player
: Marantz
Pre Amplifier
: Tubelover 26 Standard
Power Amplifier
: Tubelover 300B, 2A3
Power Cord
: Kimber Kable, Siltech
Speakers
: 2 Way (Scan Speak Driver)
Power Generator
: Power 500
Power Distributor
: Chang Lightspeed CS 96
Tanggal Pengujian : 11 Agustus 2008
Kembali ke Power 500
Kembali ke Halaman Utama